Game ini diperuntukan untuk konsol PlayStation 3, 4, Xbox 360, One, Nintento Wii U dan PC
Child
of Light adalah platformer RPG yang dikembangkan oleh Ubisoft Montreal dan
dirilis oleh Ubisoft untuk konsol PlayStation 3, 4, Xbox 360, One, Nintento Wii
U dan PC. Game arahan Patrick Plourde ini mulai dirilis ke seluruh dunia pada
tanggal 29 April 2014. Pengembangan Child of Light sendiri dilakukan dengan
menggunakan UbiArt Framework, engine buatan Ubisoft yang digunakan juga pada
Rayman Origins dan Rayman Legends.
Terkenal
sebagai publisher – developer yang cukup berani untuk mengeksplorasi judul game
baru dengan kualitas yang pantas untuk diantisipasi, Ubisoft melakukan gebrakan
cukup ekstrim dengan memperkenalkan Child of Light. Dibangun sebagai monumen
kecintaan sekaligus reaksi dari langkanya game-game bergenre serupa di pasaran,
Child of Light memang diposisikan sebagai sebuah game RPG “Jepang”, terlepas
dari fakta bahwa ia dikembangkan oleh perusahaan game asal Perancis. Beberapa
elemen klasik yang sempat melambung di masa lalu diperkenalkan kembali,
mengakar pada identitas utama yang sempat membuat genre ini mendominasi.
Review By. MainGim [GamersIDN] |
Story
Layaknya
RPG lain, Child of Light memiliki sebuah dunia yang dapat kamu jelajahi sesuka
hati. Karena game ini memiliki setting cerita yang terinspirasi dari dongeng
anak-anak, maka kamu akan disajikan sebuah dunia unik layaknya dunia yang ada
di kisah Alice in Wonderland. Konsep dunia yang terinspirasi dari dongeng,
dipadu dengan grafis yang indah membuat Lemuria, dunia dalam Child of Light,
menjadi tempat yang sangat menyenangkan untuk dijelajahi.
Dalam
Game ini kita akan berperan sebagai Aurora, seorang putri bangsawan asal
Austria di tahun 1895. Terserang penyakit mematikan, Aurora yang tidak sadarkan
diri menemukan dirinya terbangun di sebuah dunia ajaib yang juga tengah berada
dalam masalah besar – Lemuria. Bertemu dengan seekor kunang-kunang bernama
Igniculus, Aurora diyakini merupakan sang penyelamat utama yang sudah
diramalkan sejak lama – sang Child of Light yang akan membebaskan Lemuria dari
cengkeraman Queen Umbra.
Review By. MainGim [GamersIDN] |
Pertarungan
berjalan seperti role-playing game klasik dimana karakter akan menyerang sesuai
dengan urutan yang telah ditentukan. Kalian dapat melihat giliran menyerang
dengan indikator yang terdapat pada bagian tengah bawah user interface dimana disana
juga tertulis WAIT untuk giliran menunggu dan CAST untuk giliran menyerang.
Situasi pertarungan berjalan dengan tidak begitu banyak efek, namun tetap
menarik untuk disaksikan.
Tidak
sedikit jalur rahasia yang dapat kamu temukan di game ini, dan meskipun kamu
sudah mencoba untuk meneliti seluruh daerah-daerah terpencil, masih ada
kemungkinan kamu akan melewatkan satu atau dua tempat rahasia. Kemampuan Aurora
untuk terbang juga akan sangat membantu kamu untuk menghindari musuh atau
memosisikan dirimu agar bisa menyudutkan musuh.
Review By. MainGim [GamersIDN] |
Lemuria
memang tengah menghadapi malapetaka dan Aurora harus menjalani sebuah takdir
agung untuk merebut kembali bintang, matahari, dan bulan yang kini berada di
tangan Queen Umbra. Perjalanan ini sendiri tentu tidak mudah, sebuah nasib
kejam yang akhirnya memaksa Aurora untuk mengangkat senjata dan terlibat dalam
sebuah pertualangan suci. Selama perjalanan bersama dengan Igniculus, Aurora
juga bertemu dengan karakter lain yang berada dalam satu misi yang sama, menundukkan
begitu banyak raksasa, monster, dan naga yang menjadi pasukan utama Queen Umbra
sendiri.
Review By. MainGim [GamersIDN] |
Final
Word
Jika
ditanya soal kualitas grafis yang dimiliki oleh Child of Light, rasanya tidak
perlu terlalu panjang lebar menjelaskannya. Seperti yang bisa kamu lihat
sendiri dari berbagai screenshot yang disajikan, game ini memiliki kualitas
grafis dengan gaya seperti lukisan yang luar biasa bagus. Bermain Child of
Light rasanya seperti memainkan sebuah lukisan yang bisa bergerak. Grafis yang
dimiliki Child of Light dijamin akan bisa memanjakan matamu. Bahkan kalau
seandainya kamu memainkan game ini 10 tahun yang akan datang, saya jamin
kualitas grafis Child of Light tidak akan turun atau rusak ditelan zaman.
Jika
harus membicarakan kelemahan yang ada, ada dua catatan yang pantas ditarik dari
Child of Light ini. Pertama, ia mengusung sebuah cerita yang memang harus
diakui sangat “anak-anak”. Seperti sebuah cerita dongeng masa lalu, semua
karakter tampil dengan nilai moral linear yang sama sekali tidak kompleks, yang
akhirnya berujung pada konklusi yang sebenarnya, mudah ditebak. Agak
mengkhawatirkan memang, mengingat kompleksitas genre yang ia usung membuatnya
lebih rasional dinikmati oleh gamer yang sudah mengerti bagaimana sebuah game
JRPG bekerja. Catatan lain yang tidak kalah fatal adalah pemaksaan percakapan
dalam sajak, yang tidak hanya terkadang membuat interaksi menjadi canggung,
tetapi juga sulit untuk ditangkap maknanya.
So,
what are you waiting for ? Ayo mainkan game ini. Dijamin kamu tidak akan meyesal.
0 komentar: