Business

Sample Text

Featured Posts

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Slider Testimoni

Recent Posts

About us

Social Share

Headline

Breaking News

Pages

Find Us On Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Networks

Arsip Blog

Popular Posts

Sponsor

Child Of Light – Dongeng RPG ala Jepang

MainGim     23.20     0


  Game ini diperuntukan untuk konsol PlayStation 3, 4, Xbox 360, One, Nintento Wii U dan PC 
Child of Light adalah platformer RPG yang dikembangkan oleh Ubisoft Montreal dan dirilis oleh Ubisoft untuk konsol PlayStation 3, 4, Xbox 360, One, Nintento Wii U dan PC. Game arahan Patrick Plourde ini mulai dirilis ke seluruh dunia pada tanggal 29 April 2014. Pengembangan Child of Light sendiri dilakukan dengan menggunakan UbiArt Framework, engine buatan Ubisoft yang digunakan juga pada Rayman Origins dan Rayman Legends.
Terkenal sebagai publisher – developer yang cukup berani untuk mengeksplorasi judul game baru dengan kualitas yang pantas untuk diantisipasi, Ubisoft melakukan gebrakan cukup ekstrim dengan memperkenalkan Child of Light. Dibangun sebagai monumen kecintaan sekaligus reaksi dari langkanya game-game bergenre serupa di pasaran, Child of Light memang diposisikan sebagai sebuah game RPG “Jepang”, terlepas dari fakta bahwa ia dikembangkan oleh perusahaan game asal Perancis. Beberapa elemen klasik yang sempat melambung di masa lalu diperkenalkan kembali, mengakar pada identitas utama yang sempat membuat genre ini mendominasi.

Review By. MainGim [GamersIDN]
Story

Layaknya RPG lain, Child of Light memiliki sebuah dunia yang dapat kamu jelajahi sesuka hati. Karena game ini memiliki setting cerita yang terinspirasi dari dongeng anak-anak, maka kamu akan disajikan sebuah dunia unik layaknya dunia yang ada di kisah Alice in Wonderland. Konsep dunia yang terinspirasi dari dongeng, dipadu dengan grafis yang indah membuat Lemuria, dunia dalam Child of Light, menjadi tempat yang sangat menyenangkan untuk dijelajahi.
Dalam Game ini kita akan berperan sebagai Aurora, seorang putri bangsawan asal Austria di tahun 1895. Terserang penyakit mematikan, Aurora yang tidak sadarkan diri menemukan dirinya terbangun di sebuah dunia ajaib yang juga tengah berada dalam masalah besar – Lemuria. Bertemu dengan seekor kunang-kunang bernama Igniculus, Aurora diyakini merupakan sang penyelamat utama yang sudah diramalkan sejak lama – sang Child of Light yang akan membebaskan Lemuria dari cengkeraman Queen Umbra.

Review By. MainGim [GamersIDN]
Pertarungan berjalan seperti role-playing game klasik dimana karakter akan menyerang sesuai dengan urutan yang telah ditentukan. Kalian dapat melihat giliran menyerang dengan indikator yang terdapat pada bagian tengah bawah user interface dimana disana juga tertulis WAIT untuk giliran menunggu dan CAST untuk giliran menyerang. Situasi pertarungan berjalan dengan tidak begitu banyak efek, namun tetap menarik untuk disaksikan.
 
Review By. MainGim [GamersIDN]

Tidak sedikit jalur rahasia yang dapat kamu temukan di game ini, dan meskipun kamu sudah mencoba untuk meneliti seluruh daerah-daerah terpencil, masih ada kemungkinan kamu akan melewatkan satu atau dua tempat rahasia. Kemampuan Aurora untuk terbang juga akan sangat membantu kamu untuk menghindari musuh atau memosisikan dirimu agar bisa menyudutkan musuh.

Review By. MainGim [GamersIDN]
Lemuria memang tengah menghadapi malapetaka dan Aurora harus menjalani sebuah takdir agung untuk merebut kembali bintang, matahari, dan bulan yang kini berada di tangan Queen Umbra. Perjalanan ini sendiri tentu tidak mudah, sebuah nasib kejam yang akhirnya memaksa Aurora untuk mengangkat senjata dan terlibat dalam sebuah pertualangan suci. Selama perjalanan bersama dengan Igniculus, Aurora juga bertemu dengan karakter lain yang berada dalam satu misi yang sama, menundukkan begitu banyak raksasa, monster, dan naga yang menjadi pasukan utama Queen Umbra sendiri.

Review By. MainGim [GamersIDN]
Final Word

Jika ditanya soal kualitas grafis yang dimiliki oleh Child of Light, rasanya tidak perlu terlalu panjang lebar menjelaskannya. Seperti yang bisa kamu lihat sendiri dari berbagai screenshot yang disajikan, game ini memiliki kualitas grafis dengan gaya seperti lukisan yang luar biasa bagus. Bermain Child of Light rasanya seperti memainkan sebuah lukisan yang bisa bergerak. Grafis yang dimiliki Child of Light dijamin akan bisa memanjakan matamu. Bahkan kalau seandainya kamu memainkan game ini 10 tahun yang akan datang, saya jamin kualitas grafis Child of Light tidak akan turun atau rusak ditelan zaman.
Jika harus membicarakan kelemahan yang ada, ada dua catatan yang pantas ditarik dari Child of Light ini. Pertama, ia mengusung sebuah cerita yang memang harus diakui sangat “anak-anak”. Seperti sebuah cerita dongeng masa lalu, semua karakter tampil dengan nilai moral linear yang sama sekali tidak kompleks, yang akhirnya berujung pada konklusi yang sebenarnya, mudah ditebak. Agak mengkhawatirkan memang, mengingat kompleksitas genre yang ia usung membuatnya lebih rasional dinikmati oleh gamer yang sudah mengerti bagaimana sebuah game JRPG bekerja. Catatan lain yang tidak kalah fatal adalah pemaksaan percakapan dalam sajak, yang tidak hanya terkadang membuat interaksi menjadi canggung, tetapi juga sulit untuk ditangkap maknanya.
So, what are you waiting for ? Ayo mainkan game ini. Dijamin kamu tidak akan meyesal.



0 komentar:

E-mail Newsletter

Sign up now to receive updates from us.

Accordion Menu

Advertise

Facebook Profile

Popular Posts

Home with below post

© 2014 MainGim Review. Designed by Bloggertheme9.
Proudly Powered by Blogger.